Selasa, 14 April 2015

Lihatlah Aku



Ayah, Ibu , tolong jangan risaukan apa yang belum dapat kulakukan, lihatlah apa yang sudah dapat kulakukan. Lihatlah lebih banyak kelebihanku.

Ayah, Ibu, aku memang belum bisa berhitung, tetapi lihatlah, aku bisa bernyanyi dan selalu tersenyum ceria.

Ayah, Ibu, jangan keluhkan aku tidak bisa diam, lihatlah energiku ini, bukankah kalu aku jadi pemimpin aku butuh energi sebesar ini.

Ayah, Ibu, jangan kau bandingkan aku dengan anak lain, lihatlah, aku tidak pernah membandingkanmu dengan orangtua lain, aku hanya satu.

Ayah, Ibu, jangan bosan dengan pertanyaan-pertanyaanku, lihatlah besarnya rasa ingin tahuku, aku belajar banyak dari rasa ingin tahu.

Ayah, Ibu, jangan bentak-bentak aku , lihatlah, aku sedang belajar memperlakukanmu kelak.
Ayah, Ibu, jangan ancam-ancam aku, seperti engkau juga tidak suka diancam orang lain, lihatlah, aku sedang belajar memahami keinginanmu.

Ayah, Ibu, jangan lihat nilaiku yang rata-rata, lihatlah aku mengerjakannya dengan jujur, lihatlah, aku sudah berusaha.

Ayah, Ibu, aku memang belum dapat membaca, tetapi lihatlah, aku dapat bercerita, dan aku senang sekali mendoakan yang terbaik untukmu.

Ayah, Ibu, aku memang banyak kekurangan, tetapi aku juga punya kelebihan, bantu aku, agar kelak kelebihanku berguna bagi sesama.

Ayah, Ibu, hubungan kita sepanjang zaman, bantu aku mengenalmu dengan cara aku belajar bagaimana engkau mengenalku.

Ayah, Ibu, aku ingin mengenangmu sebagai yang terbaik, ajari aku aku dan lihatlah yang terbaik dariku, sehingga aku bangga menyebut namamu.


Ayah, Ibu, semoga kita punya cukup waktu untuk saling mengenal dan memahami, aku belajar melihatmu dari cara engkau melihatku.

#anakjugamanusia